Misi Memaknai Karakter Moral Ibu Profesional
Bismillahirrohmannirrohim
Alhamdulillah
masih bisa lanjut sampai misi ke enam. Semakin hari hidangan di kapal selam
semakin menggugah selera. Rasa penasaran mencicipi semua hidangan semakin
besar. Dalam misi kali ini kami ditemani oleh tim Widyaiswara yakni Mba Hamidah
Rina Mantiri. Kali ini kami mendapatkan misi lanjutan yakni berkenalan dengan
karakter moral yang ada di dalam Ibu Profesional. Manakah diantara karakter
yang akan diasah dalam pekan ini? Inilah perjalanan saya dalam memaknainya.
Berkenalan dengan Karakter Moral Ibu Profesional
Tak kenal maka tak sayang, itulah ungkapan
yang sering terdengar di masyarakat. Begitu pula yang saya rasakan ketika duduk
bercengkrama di misi keenam ini. Ketika mba Hamidah menyampaikan kepada kami
kelima karakter moral Ibu Profesional, rasanya langsung jatuh cinta pada
pendengaran pertama. Kelima karakter moral ini langsung klik di hati karena
memang ini yang saya rasakan dan butuhkan. Kelima karakter tersebut diantaranya
sebagai berikut.
Never stopped running, THE MISSION ALIVE – karakter pertama ini pasti dirasakan oleh
setiap manusia yang masih bisa menghirup nafas di muka bumi ini, entah itu
disadari atau tidak oleh masing-masing individu. Alangkah beruntungnya ketika
berada pada lingkaran orang yang selalu mengingatkan kita untuk terus belajar
seperti yang saat ini saya rasakan. Ketika ilmu yang tidak saya dapatkan di
bangku sekolah dan perkuliahan bisa saya temukan di Ibu Profesional. Memahami
diri sendiri ternyata tidaklah mudah, terkadang saya hanya menuntut diri untuk melakukan
hal yang saya inginkan tanpa memikirkan sebenarnya apa yang saya butuhkan. Mulai
dari bayi hingga saat ini misi untuk terus memperbaiki diri alhamdulillah terus
ada di dalam jiwa raga ini.
Don’t Teach Me, I LOVE TO LEARN – Ketika misi hidup seseorang memperbaiki
diri ada maka fitrah selanjutnya yakni selalu ingin belajar karena sesungguhnya
dengan belajar dan mengetahui banyak hal semakin meningkat pula derajat kita. Ketika
sudah beralih peran dari remaja menjadi istri kemudian ibu semakin banyak yang
ingin saya ketahui. Tanpa disadari dan disuruh rasa penasaran dan ingin tahu
selalu ada. Apalagi ketika beralih peran dari ibu ranah publik ke ranah
domestik, banyak perbedaan dan hal baru yang saya pelajari. Motivasi dalam diri
untuk terus belajar alhamdulillah selalu ada. Apalagi ketika saya sudah
memutuskan untuk menjadi ibu bahagia yang produktif, maka selain membersamai
dan hadir penuh untuk keluarga saya sebagai individu juga harus tetap produktif
dalam mengembangkan bakat dan misi hidup sebagai seorang perempuan.
I Know I can be BETTER – Karakter moral selanjutnya yang tidak kalah
penting yakni menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin. Seperti hadist yang
sering kita dengar yakni “Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin,
dialah tergolong orang yang beruntung, barang siapa yang hari ini sama dengan
hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan barang siapa yang hari ini
lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka” (HR. Al
Hakim). MasyaAllah begitu dalamnya karakter moral yang satu ini. Misi hidup saya
pun selalu ingin bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Alhamdulillah bisa masuk
dan berkumpul dengan perempuan hebat di Ibu Profesional yang semua visi dan
misinya insyaAllah ingin menjadi pribadi yang lebih baik, tidak ingin
tertinggal dengan perkembangan zaman yang banyak membawa dampak dalam
kehidupan.
Always ON TIME – Disiplin waktu merupakan hal yang penting
dalam membangun kebiasaan yang baik. Ketika kita berkomitmen dengan waktu maka
semua pekerjaan dapat terselesaikan sesuai dengan target yang ada. Tepat waktu
dapat kita mulai dari diri sendiri selanjutnya lingkungan sekitar akan
mengikutinya. Sebelum bergabung dengan Ibu Profesional alhamdulillah karakter
ini sudah terlatih sejak saya kecil. Selalu ada perasaan cemas ketika saya
tidak dapat melakukan hal secara tepat waktu dan alhamdulillah sekarang si
kecil pun juga mulai terbiasa untuk melakukan sesuatu tepat pada waktunya.
Namun ketika kita sudah membiasakan hal yang sama setiap hari dengan si kecil,
jangan sekali-kali kita mengubahnya karena sekali diingkari maka akan susah
lagi membangun kebiasaan tersebut dari awal.
SHARING is CARING – Karakter selanjutnya yaitu berbagi. Berbagi
dalam hal ini yakni pengalaman hidup yang pernah dirasakan. Dalam Ibu
Profesional ketika kita ingin membagikan informasi pun harus berdasarkan pada
3B yakni benar (sudah teruji dan bukan hoax), baik (sesuai CoC Ibu Profesional),
dan bermanfaat (relevan dengan kebutuhan target audiensnya). Karakter ini menurut
saya adalah ujung tombak dari kelima karakter yang ada. Saya sakin setiap
individu pasti membawa manfaat untuk individu lainnya, entah itu disadari atau
tidak. Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk membagikan pengalaman
hidupnya, ada yang mungkin lewat media sosial, komunitas, atau sarana lainnya. Dalam
bermedia sosial saya termasuk orang yang kurang percaya diri. Saat ini hanya
melalui tulisan dalam blog ini saya mencoba membagikan pengalaman yang pernah
saya lakukan. Semoga kedepannya saya bisa membagikan lebih banyak pengalaman
yang saya alami sebagai perempuan, istri, dan juga ibu sehingga bisa berdampak
untuk masyarakat luas. Aamiin.
Karakter yang akan saya asah pekan ini adalah…
Dari kelima karakter di atas rasanya semua
ingin diasah dan dilatih dalam kehidupan sehari-hari, namun ternyata tidaklah
mudah. Harus ada proses selangkah demi selangkah untuk bisa konsisten dalam
menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Ketika harus memilih salah satu
karakter tersebut maka saya memutuskan untuk mengasah karakter “I Know I can
be BETTER” terlebih dahulu.
Pada misi sebelumnya saya sudah menentukan bahwa
saya ingin menjadi ibu bahagia yang produktif, dimana saya akan mengasah cara
saya berkomunikasi, memanajemen emosi, dan memanajemen waktu. Kebetulan minggu
ini si kecil sedang sakit dan harus beristirahat di rumah. Biasanya ketika si
kecil bersekolah dan suami bekerja itulah me time saya, namun kali ini
saya harus mengubah jam kerja sebagai individu dan ibu. Saya mencoba
membersamai si kecil penuh di rumah, mengesampingkan pekerjaan rumah tangga
terlebih dahulu dan mencoba membuat banyak eksperimen kecil dengannya. Kami menggunakan
alat dan bahan yang sederhana di rumah. MasyaAlllah senangnya luar biasa.
Si kecil pun berkata, “Mama, aku senang sekali
hari ini meskipun tidak masuk sekolah. Aku bisa melakukan eksperimen sama Mama.
Makasih ya ma, mama ga marah-marah hari ini sama aku”. Rasanya ingin menangis
ketika si kecil mengatakannya, senang dan haru menjadi satu. Keesokan harinya
saya pun mengajaknya kembali bereksperimen. Ternyata hal sederhana yang saya
lakukan mampu membuat si kecil bahagia dan alhamdulillah dia jadi sembuh lebih
cepat dari biasanya, hari ini dia pun sudah dapat belajar di sekolah kembali. Sejak
itu kami berencana untuk melakukan eksperimen setiap akhir pekan.
Meskipun si kecil sedang sakit, dalam minggu
ini pula saya mampu lebih produktif daripada minggu sebelumnya. Saya mampu
menulis sampai tiga artikel dalam sepekan. Rasanya bangga pada diri sendiri,
saya mampu kok sebenarnya dan saya bisa lebih produktif. Saya pun membuat jadwal
untuk diri saya sendiri bahwa dalam sepekan minimal harus menulis tiga artikel.
Saya menelisik kembali indikator keberhasilan Ibu Profesional versi saya, ternyata ketika saya ikhlas dalam melakukannya dan benar-benar
hadir penuh maka kebahagiaan akan muncul dengan sendirinya. Masya Allah, semoga
kedepannya bisa lebih baik lagi.
Salam,
Eva Nurohmah – regional Karawang
#Zona3
#karaktermoraliburofesional
#PenjelajahPelabuhanSamuderaAmarta
#Matrikulasi10
#InstitutIbuProfesional
#IbuprofesionalforIndonesia
#ip4id2022
Post a Comment for "Misi Memaknai Karakter Moral Ibu Profesional"