Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Misi Memilih Hidangan Pembuka “Merdeka Belajar dan Membuat Peta (Tujuan) Belajar Versi Diri Sendiri”

 Bismillahirrohmannirrohim

Misi 3 - Matrikulasi 10 - Ibu Profesional

Alhamdulillah akhirnya lolos misi dua dan berhasil lanjut ke misi tiga. Dalam misi kali ini kami ditemani oleh tim WI yakni Mba Lulu Maslukanah. Kali ini kami mendapatkan tantangan untuk mengenali diri sendiri dan mencari apa yang menjadi tujuan kami. Setelah memiliki bekal penjelajahan dalam misi kedua selanjutnya kami membuat peta belajar untuk menuju target yang telah kami tentukan. Peta tersebut tentunya sesuai dengan pribadi masing-masing dan merdeka, yang berarti bebas dari tuntutan siapapun. Berikut adalah perjalanan misi saya dan peta belajar selanjutnya.

Sudah sedalam mana saya menyelam?

Setiap orang tentu memiliki impian. Impian saya adalah menjadi seorang pengajar dan penulis karena saya ingin selalu berbagi ilmu yang saya miliki. Saya ingin ketika saya meninggal nanti ada yang selalu mengingat dan mendoakan saya. Saya ingin karya-karya saya dapat dibaca oleh orang lain dan bermanfaat tentunya. Saya pun mengambil jurusan kependidikan di tingkat strata 1 (S1). Setelah lulus kuliah saya mengajar di beberapa tempat dan berkat ilmu tersebut berhasil membawa saya mencicipi dinginnya salju di negeri seberang, yakni Jerman.

Setelah pulang dari Jerman saya bekerja di salah satu universitas negeri, namun bukan sebagai pengajar. Selama bekerja saya menikah dan mempunyai anak. Setelah beberapa tahun bekerja saya pun merasa jenuh karena merasa tidak berkembang. Saya pun memutuskan untuk resign dan melanjutkan studi S2. Ketika studi inilah saya mulai jatuh cinta dengan ilmu Psikolinguistik. Selama saya kuliah dan bekerja ada ibu yang membantu saya merawat buah hati.

Setelah selesai kuliah, saya dan suami memutuskan untuk merawat sendiri buah hati dan saya memutuskan untuk tidak bekerja di ranah publik. Ternyata semua itu tidaklah mudah. Pada saat inilah masalah banyak bermunculan yang membuat saya tidak bahagia dengan peran saya sebagai istri dan ibu. Saya juga tidak lagi produktif sebagai penulis. Ada yang salah dan harus segera dibenahi.

Kedalaman Jelajah - Eva Nurohmah

Ketika berada pada titik ini saya mencoba mencari jawaban dari masalah yang saya hadapi. Beruntungnya bertemu dengan Ibu Profesional yang banyak mengajarkan bagaimana mengelola emosi, memanajemen waktu, dan mencoba mengenali diri sendiri. Ketika saya sudah mulai mampu berdamai dengan diri saya dan mampu berkomunikasi baik dengan anak dan suami, masyaAllah berkah Allah lainnya turun dengan menitipkan kembali buah hati kepada kami. Hal ini menjadi pemicu semangat saya dalam belajar.

Di kemudian hari setelah saya mampu menjadi ibu yang profesional versi saya, ada harapan ingin kembali mengajar dan berbagi kepada orang lain. Sementara itu saat ini saya ingin kembali aktif menulis dan bermanfaat untuk orang lain meskipun hanya sedikit. Berikut adalah peta belajar saya selanjutnya dalam meraih masa depan yang lebih baik. Bismillah semoga benar bisa terwujud.

Peta (Tujuan) Belajar Versi Diri Saya

Peta (Tujuan) Belajar versi Eva Nurohmah

Ibu Bahagia Profuktif versi saya adalah ibu yang mampu memanajemen waktunya. Ibu yang dapat hadir untuk anak, suami, dan tentu untuk dirinya sendiri guna mencapai bahagia. Menulis membuat saya bahagia karena dapat meluapkan apa yang menjadi ide dan uneg-uneg saya. Namun kadang saya mengesampingkan waktu untuk itu karena sibuk dengan aktivitas domestik. Oleh karena itu saya harus membuat peta belajar yang dapat meluruskan kembali ke tujuan.

Penulis:

1Saat ini saya tertarik pada ilmu psikolinguistik, maka saya akan membaca buku-buku yang berhubungan dengan ilmu tersebut. Waktu baca saya yang tepat adalah ketika anak sedang sekolah atau sedang tidur.

2Menuliskan apa yang saya pikirkan, baik yang berhubungan dengan psikolinguistik atau informasi lainnya. Target saya seminggu minimal harus menulis satu artikel.

3Membagikan informasi tersebut, baik di media sosial, blog, atau media lain dimana orang dapat bebas membacanya.

Ibu Bahagia:

1Komunikasi merupakan salah satu kunci kebahagiaan versi saya karena saya termasuk orang yang introvert. Terkadang saya hanya memendam sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan saya dan hal tersebut membuat saya lelah sendiri. Maka saya harus lebih banyak berbicara dengan anak dan suami. Agar mendapatkan ilmu yang tepat dalam berkomunikasi saya mengikuti seminar-seminar tentang komunikasi keluarga.

2Manajemen emosi merupakan hal yang menurut saya penting dalam menuju ibu bahagia. Dimana saya dapat menerima, mengontrol, dan mengekspresikan keadaan yang ada.  Untuk mengatasi emosi yang muncul setiap satu minggu sekali saya mengikuti kajian agama yang ada di komplek karena saya dapat langsung berdiskusi dengan ustadzah terhadap masalah yang sedang dialami. Selain itu saya juga mengikuti laman youtube Satu persen – Indonesian Life School.

3Pojok Deep Talk adalah jalan yang harus saya tempuh apabila komunikasi dan manajemen emosi gagal saya kelola dengan benar. Baik kepada anak atau kepada suami saya harus melakukannya. Waktu yang tepat untuk berbicara secara mendalam biasa saya lakukan kepada anak ketika menjelang tidur, sedangkan dengan suami yaitu ketika anak sedang tidur atau berada di sekolah. 

Demikian peta (tujuan) belajar versi saya, dimana saya sendiri yang mampu mengatur dan melaksanakan sesuai dengan waktu dan kesibukan saya. Semoga apa yang belum terwujud bisa segera terealisasikan dan istiqomah. Insya Allah menuju ibu bahagia yang produktif berdampak baik untuk saya, keluarga, dan masyarakat pada umumnya. Ketika kita bahagia pasti bermanfaat dalam mendidik anak dan melayani suami. Tidak mudah, tapi kita bisa membuatnya menyenangkan (Septi Peni Wulandari).

Salam,

Eva Nurohmah – regional Karawang

#Zona2

#PenjelajahPelabuhanSamuderaAmarta

#Matrikulasi10

#InstitutIbuProfesional

#IbuprofesionalforIndonesia

#ip4id2022

#womenincooLABoration

Post a Comment for "Misi Memilih Hidangan Pembuka “Merdeka Belajar dan Membuat Peta (Tujuan) Belajar Versi Diri Sendiri”"